Darsem, seorang TKW yang beruntung karena terbebas dari hukuman pancung di Riyadh, Arab Saudi karena berhasil ditebus Rp 4.6 miliar oleh pemerintah Indonesia. Keberuntungan tidak hanya sampai disitu saja karena sekembalinya ke tanah air, Darsem mendapat simpati dari masyarakat Indonesia dengan diberi santunan. Animo masyarakat untuk membantu Darsem mungkin karena sebelum kasus Darsem terjadi banyak sekali kasus - kasus TKI yang tidak terselesaikan bahkan berakhir di kayu pancungan, terlebih diwaktu yang berdekatan kasus Ruyati yang sangat tragis karena tidak dibawah kontrol dari KBRI di Arab pun terkuak.
Hal inilah yang menjadi latarbelakang terkumpulnya dana sebesar Rp 1.2 MILIAR dari masyarakat yang peduli terhadap nasib TKI. Ternyata Darsem tidak menjaga amanah masyarakat untuk mempergunakan sumbangan tersebut sebaik - baiknya. Belakangan diketahui Darsem membelikan uang itu untuk rumah mewah, membeli perhiasan, selain itu terungkap dari tayangan di suatu stasiun TV swasta bahwa sikap Darsem terhadap tetangga dan beberapa kerabatnya berubah. Darsem sederhana berubah menjadi angkuh nan sombong. Tidak hanya sampai disitu saja, Darsem memang telah memberikan sebagian dana itu kepada ahli waris Ruyati, seorang TKW yang mendapat hukuman pancung tanpa sepengetahuan KBRI Arab, sebesar Rp 20 Juta. Yahh hanya Rp 20 Juta dari 1.2 MILIAR yang diterimanya.
Segenap pihak menyayangkan sikap Darsem ini. Seharusnya Darsem bijak dalam menggunakan dana sumbangan masyarakat itu. Juga paling tidak memberi ahli waris Ruyati sebesar Rp 300 - 500 juta! Sikap Darsem ini secara psikologis mengecewakan masyarakat luas, bahkan dapat membuat efek kapok bagi orang banyak untuk peduli terhadap TKW secara umum, padahal permasalahan TKI belum sepenuhnya tuntas dan masih akan terus menghantui karena belum adanya kematangan pemerintah RI dalam mengatasi dan mencegahnya. Darsem sederhana berubah menjadi glamor. Darsem, singkatan dari se-DAR-hanamu SEM-u !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar