Rabu, 20 Juli 2011

Berinvestasi: Mumpung Masih Muda

Dear Bloggers,

Ide berikut ini hinggap di pikiran saya karena ada wejangan penyesalan dari orang - orang disekitar saya yang tidak memanfaatkan semaksimal mungkin potensi, daya dan upaya nya untuk berinvestasi selagi muda dulu.

Belajar dari pengalaman mereka, sebagai orang yg masih muda (cieee..) maka hal tersebut menjadi pembelajaran penting bagi saya dan akan coba saya share ke Anda.

Menurut saya, cita - cita investasi adalah mendapatkan nilai lebih (value added) di masa yang akan datang selama kurun waktu tertentu. Nah, banyak orang mengasumsikan investasi hanyalah berupa hal -hal komersil berupa barang, uang, dan sejenisnya. Meskipun begitu, hanya sedikit orang memahami investasi apa yang sebaiknya dipilihnya atau bahkan tidak tahu bagaimana brinvestasi.

Berikut ini adalah beberapa pilihan berinvestasi sebagai saran dari saya pribadi, semoga cocok bagi Anda:
1. Emas Batang
Emas batang yang saya maksud adalah emas batang 24 karat yang biasa dibeli di PT. ANTAM. Mengapa emas batang, karena sifat nilainya yang liqiud sehingga memungkin bagi pemilik modal besar, kecil , bahkan sangat kecil untuk memilikinya. Selain itu, harga emas yang selalu dan pasti melambung atau selalu diatas inflasi, dipastikan tidak akan menggerus nilai dari emas tersebut. Lalu, mengapa emas batang bukan emas perhiasan? Jawabannya, karena dengan menyimpan emas batang, saat dijual tidak ada biaya administrasi proses daur ulangnya. Menguntungkan dehhh..

2. Lanjut Studi
Nah, ini merupakan jenis investasi yang tidak kasat mata. Menurut saya, investasi berupa ilmu, cepat atau lambat,sedikit atau banyak, pasti akan membawa manfaat suatu hari nanti, baik berupa materiil maupun moril. Kalau materiil tentunya sudah jelas, sedangkan moril maksudnya, karena saya percaya pengaplikasian ilmu yang benar pasti akan membawa kebaikan bagi orang banyak. Dan Tuhan tidak akan menyia - nyiakan orang yang dapat membaikkan orang lain.

3. Tanah / Rumah / Properti
Kalau yang ini, gampang sekali penjelasannya. Konkretnya, harga tanah, rumah ataupun properti tidak pernah menurun. Logikanya, penduduk bumi semakin banyak, tetapi luas tanah tidak bertambah, jadi pasti demand nya akan terus meningkat dan menyebabkan harganya terus melambung. Jadi, kalau memang memungkinkan, berinvestasi dalam bentuk ini tidak-lah mungkin merugikan. Hanya saja, sifatnya yang tidak liquid, patut dipertimbangkan. Maksudnya, saat menjual properti, tidak mungkin kita hanya menjual terasnya saja, atau toiletnya saja .. haha.. pasti seluruhnya. Selain itu, menjual rumah / tanah tidak semudah menjual emas batang hehe... Tapi bagaimanapun juga, hal ini dapat menjadi investasi yang menjanjikan, menurut hemat saya.

4. Making The Good Relationship atau bahasa dalam bahasa Jermannya nggolek konco / Bolo sing apik
Saya meyakini bahwa banyak dari rejeki yang kita dapatkan tidak turun begitu saja dari langit hehe, sering kali juga melalui teman, kenalan, link, atau channel. Sama sekali bukan maksud saya membenarkan praktik nepotisme yang sering disaut -sautkan oleh orang - orang ngetop di tipi - tipi dalam konotasinya.. Logikanya, kalau menempuh cara yang normal dan benar, tidak mungkin seseorang mau mereferensikan kita terhadap pihak lain yang akan memberi kesempatan baik tanpa pertimbangan tertentu. Dengan demikian, alasan ini membuat kita terus termotivasi untuk dapat menjual diri dengan cara yang lebih intelek agar suatu saat nama baik kita akan disebut dengan fasih disaat ada yang akan memandatkan sesuatu, kan ? Yupp, sesederhana itu.. !

Jadi, mumpung masih muda, yukk kita sama - sama belajar dan berinvestasi hal - hal yang baik, karena no one knows what will happen in the future. Sebagai manusia yang tidak tahu rahasiaNya, kita hanya bisa bersiap - siap.  Semoga saja kita semua selalu diberi kemudahan atas usaha - usaha kita.

1 komentar:

adventura mengatakan...

cihuy..mba ita punya blog... follow punyaku juga yaa