Kamis, 26 Mei 2011

Menuju Puncak



Yupp.. judul yang bagus, tetapi isi tulisan ini bukan akan menceritakan perjalanan saya ke puncak atau bertemakan liburan. Gambar ini memang saya ambil ketika saya melakukan perjalanan ke pulau Sumba sekitar tahun 2009 yang saya pikir cocok untuk memvisualisasikan tentang hal yang akan saya tulis nanti, semoga kalian setuju... Cekidot!

Dari kecil saya sering mendengar orang - orang sekitar mengatakan kalau hidup itu "bagai roda perputar, kadang diatas, kadang dibawah". Seiring beranjaknya usia, saya mulai mencari tahu apa sih makna dibalik ungkapan tersebut. Banyak orang yang lebih dewasa dari saya mengatakan makna dari ungkapan tersebut adalah tidak selamanya dalam hidup itu kita berada diatas (fase senang) karena bagai jeruji roda, akan ada saatnya jeruji itu bergulir ke sisi bawah (fase susah / sedih) karena itulah warna dan dinamika kehidupan. Jadi ya.. nikmati saja, saat diatas, jangan terlalu happy karena pada saatnya nanti bisa  saja kita akan dibawah, dan saat berada dibawah diingatkan agar kita jangan telalu sedih karena ada saatnya nanti kita akan senang lagi dan biarkan waktu yang akan merubahnya.

Tidak ada yang salah dengan ungkapan ini, tidak juga salah bagi yang menganggapnya sebagai motivator langkah menjalani hidup. Saya sendiri memiliki perspektif yang berbeda dengan makna ungkapan diatas. Menurut saya pribadi, berpegangan dengan makna ungkapan ini, tidak terlalu memotivasi saya untuk memajukan diri tetapi hanya akan membuat saya nrimo dengan keadaan yang terjadi pada saya. Berarti, kalau saya sedang berada di atas itu berarti saya hanya akan menunggu kapan lagi akan berada dibawah atau paling tidak menyiapkannya-lah, lalu sampai akhirnya roda itu berputar dan menempatkan saya dibawah, lalu saya hanya menganggap ini sebagai takdir dan giliran untuk berada dibawah. Saya tidak bermaksud orang lain harus ikut dengan perspektif saya yang uncommon, tetapi ijinkanlah saya menjelaskannya menurut pandangan  prbadi.

Adakah yang setuju kalau saya bilang bahwa dinamika hidup itu seperti perjalanan ke Puncak? Kenapa demikian, karena perjalanan kepuncak selalu berliku - liku, naik lalu turun sedikit, lalu naik lagi, kadang kadang ngga sengaja kita tersendat dengan aspal yang berlubang, atau ada saatnya memang jalanan yang ditempuh harus melalui kerikil bahkan tajam tetapi sambil naik, kadang jalannya menyempit sedikit lalu kembali melebar, kadang harus pelan - pelan karena harus hati - hati melewati tikungan tajam supaya tidak menabrak.Tetapi sambil melewati semua itu, sebenarnya kita sedang menuju ke puncak, meskipun sedikit turun tetapi akan naik lagi. Tujuannya tetap ke atas. Sampai akhirnya nanti, kita sampai dipuncak dan lega juga senang karena dapat mencapai apa yang kita tuju setelah melewati jalanan yang tidak selalu mulus bahkan terjal.

Analogi yang saya gunakan diatas bermaksud ingin mengibaratkan bahwa kesusahan, kesedihan, kepayahan bahkan kesenangan atau kalau bule bilang ups and downs sebenarnya merupakan perjalanan kita menuju ke sesuatu yang lebih memuliakan kita. Disadari atau tidak, kita sedang naik. Sebagai subjek yang naik, kita pasti sedikit tidak menyadari kalau kita sedang menanjaki kemuliaan (insya Allah). Jadi bagi teman - teman yang sedang melewati "perjalanan" itu atau bahkan bagi yang sedang diterpa musibah ataupun rintangan kecil maupun besar, jangan bersedih ya.. Laa Tahzan (Arab)... ojo keloro - loro (jawa), don't be sad, berdoalah supaya terus dimudahkan dan dilancarkan melewati rintangan itu. Tetapi berdoa saja tidak cukup, tidak ada gunanya meratapi nasib, lebih baik berusaha dengan tangguh dan bedoa. Bukankah rumusnya rintangan itu menggiring kita menuju ke kemulyaan?  Kata eyang saya (almarhum) kesusahan dan kesenangan itu dindingnya tipis. Saya senang menempel tulisan "Pribadi Tangguh, Pantang Mengeluh" didinding kamar saya, yang akan terus mengingatkan dari bangun tidur sampai mau tidur lagi kalau saya harus tangguh hehe (tepatnya diatas peta dunia lhoh). Semoga kita selalu diberi kelancaran dan kemudahan olehNya... Amin.

Tidak ada komentar: